Pengertian Rantai Makanan Beserta Contoh Rantai Makanan

Rantai Makanan – Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Sederhana saja, binatang yang bisa berlari, melompat dan lainnya memanfaatkan energi untuk bisa melakukannya. Hewan atau binatang ini memperoleh energi dari makanan yang dimakan. Garis besarnya, semua makhluk hidup yang ada di bumi ini memperoleh energi dari makanan.

bagian rantai makanan
ilmupengetahuan.org

Dimulai dari tanaman, tanaman ini memerlukan sinar matahari, nutrisi dan air agar dapat memperoleh energi. Atau lebih tepatnya disebut dengan fotosintesis. Makhluk hidup tumbuh membutuhkan energi. Dalam hal makanan itu sendiri ada yang dinamakan rantai makanan.

Rantai makanan merupakan perpindahan energi dari suatu organisme yang ada pada suatu tingkat tropik ke tingkat tropik selanjutnya, dan masih dalam peristiwa atau proses memakan atau dimakan dengan urutan tertentu.

Rantai makanan ini terstruktur dalam suatu tingkatan tropik. Lalu dalam tingkatan tropik tersebut meliputi seluruh organisme maupun spesies yang berada pada posisi yang sama dalam sebuah rantai makanan. Yang menempati tingkatan tropik terendah adalah produsen (produsen tidak memakan organisme lain). Produsen ini berperan sebagai makanan, dalam hal ini seperti tanaman hijau.

Selanjutnya beralih pada posisi konsumen. Konsumen ini membutuhkan organisme lain yang bisa dimakan. Mayoritas konsumen merupakan herbivora. Lalu yang menempati posisi tertinggi dalam tingkatan tropik adalah predator, dimana predator ini tidak akan mungkin dimangsa oleh organisme lainnya.

Konsumen menempati posisi diantara predator dan herbivora. Dalam hal ini konsumen membutuhkan organisme lain untuk dimakan, tapi konsumen juga harus siap dijadikan mangsa oleh predator yang berada di atasnya. Panjang tidaknya sebuah tingkatan tropik ini tergantung pada kompleksitas suatu ekosistem. Walaupun begitu, kalaupun ada perbedaan hanyalah sedikit saja.

Akan tetapi, konsumen pemakan herbivora lebih sering berubah karena menyesuaikan panjang tidaknya rantai makanan. Seperti; burung elang memangsa burung kutilang, lalu kutilang ini memakan biji-bijian (herbivora).

Dari contoh ini dapat diperoleh tiga tingkatan rantai makanan; elang, kutilang, biji-bijian. Namun ada kemungkinan lain, yakni bisa saja biji-bijian ini dimakan serangga dan sebalinya, serangga dimakan kutilang. Dengan begitu tingkatannya berubah dan diperoleh empat tingkatan.

Sudah disinggung sebelumnya bahwa semua makhluk yang hidup di bumi ini membutuhkan makanan untuk mendapatkan energi. Energi ini berperan membantu pertumbuhan, gerak, dan bereproduksi atau berkembangbiak. Namun muncul pertanyaan baru, “apakah sesuatu yang hidup juga makan?”.

Serangga yang berukuran kecil akan makan tanaman hijau, lalu binatang yang ukurannya lebih besar akan memangsa apa-apa yang lebih kecil darinya. Ditegaskan lagi, inilah yang disebut rantai makanan atau sederhananya bisa dikatakan sebagai hubungan makan-memakan dan dimakan dalam suatu ekosistem. Umumnya rantai makanan digambarkan secara urut, dilengkapi dengan tanda panah untuk menunjukkan aliran energi.

Contoh Rantai Makanan di Darat

Rantai Makanan di Darat
nasriaika1125.files.wordpress.com

Rumput – kijang – singa – burung hering

Pohon → ulat → ayam → ular

Pohon → ulat → katak → elang

Rumput → ulat → ayam → elang

Rumput → belalang → ayam → ular

Buah-buahan – monyet – cheetah

Tumbuhan – rusa – serigala

Tumbuhan biji – tikus – burung hantu

Sayuran→belalang → burung pipit → elang

Contoh Rantai Makanan di Laut/Perairan/Akuatik

Rantai Makanan di Laut
kehidupandibawahlaut.blogspot.com

Phytoplankton- ikan – anjing laut- paus pembunuh

Plankton – udang – flamingo

Plankton – siput – ikan- hiu

Ganggang – jentik – capung – ikan

Udang karang – ikan besar – manusia

Perlu diketahui bahwa rantai makanan berbeda dengan jaring makanan.

Jaring makanan lebih banyak dan panjang dibandingkan rantai makanan, bahkan jaring makanan lebih kompleks.

Perhatikan ilustrasi jaringan makanan berikut ini. Misalnya Anda memilih dari jaring makanan: tanaman Hijau- Belalang- katak- Burung -Elang

Jumlah Organisme

Pada setiap jaring makanan, energi makanan akan hilang ketika energi tersebut memakan satu organisme lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya tanaman diperbanyak daripada pemakan tumbuhan itu sendiri. Autotrof harus lebih banyak daripada heterotrof.

Selain itu, pemakan tumbuhan juga harus lebih banyak dibandingkan pemakan daging. Walau persaingan antar hewan tetap ketat, dan bahkan ada saling ketergantungan. Apabila salah satu spesies energi punah, maka hal ini akan mempengaruhi rantai spesies lainnya, dan bisa saja ada konsekuensi tak terduga lainnya.

Keseimbangan Antar Energi

Dalam suatu ekosistem rantai makanan dan jaring makanan jumlah karnovira akan terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat populasi herbivora menurun. Itu artinya, karnivora semakin kesulitan menemukan herbivora yang akan dimakan. Akibatnya, populasi karnivora turut berkurang.

Keadaan ini menjadikan karnivora dan herbivora pada ekuilibrium yang terbilang stabil, yang mana keduanya saling membatasi populasi lain. Hal serupa juga terjadi antara pemakan tumbuhan dan tanaman.

Jenis Rantai Makanan

Rantai Makanan Perumput – Rantai makanan perumput bermula dari fiksasi karbon dioksida, fotosintesis cahaya, serta air oleh tanaman (tanaman adalah produsen primer) yang mana menghasilkan molekul dan gula.

Selanjutnya senyawa tersebut dimanfaatkan untuk membuat jaringan tanaman. Herbivora yang merupakan konsumen primer membentuk jaringan kedua dalam rantai makanan perumput.

Herbivora ini memperoleh energi dari produsen primer. Sedangkan konsumen sekunder atau karnivora primer sebagai jaringan ketiga dalam rantai makanan tersebut memperoleh energi dari herbivora. Lalu untuk konsumen tersier yang juga menjadi karnivora sekunder memperoleh energi organik dari karnivora primer.

Rantai Makanan Detritus – Rantai makanan detritus ini sedikit berbeda dari rantai makanan perumput.

Dalam hal ini organisme tersebut biasanya berukuran lebih kecil; misalnya bakteri, serangga, jamur, ganggang maupun lipan.

Detritivore hidup dan tinggal dalam tanah dimana tanah tersebut memiliki banyak partikel makanan.

Dekomposer selanjutnya memproses bahan organik, lalu mengubahnya menjadi bentuk unsur hara an-organik.

Tingkat Trofik

Secara umum tingkat trofik ini diurai lagi menjadi beberapa bagian; produsen (sebagai tingkat trofik pertama, konsumen (menjadi trofik kedua, ketiga dst), dan yang terakhir adalah pengurai.

Produsen juga disebut autotrof. Yang mana produsen ini mampu membuat makanan sendiri. Produsen berperan membentuk tingkat pertama pada setiap rantai makanan. Produsen ini umumnya berupa tanaman atau organisme dengan sel satu.

Produsen atau autotrof ini biasanya melalui proses fotosintesis, atau bisa dibilang sebuah proses untuk membuat makanan (glukosa) yang dihasilkan dari beberapa bahan; sinar matahari, Co2 dan air.

Tanaman menjadi autotrof yang paling dikenal, meski begitu ada banyak jenis lainnya lagi yang merupakan autotrof. Selain itu, ganggang yang dikenal memiliki ukuran lebih besar ini juga disebut sebagai rumput laut (autotrofik).

Autotrof lainnya adalah fitoplankton yang tinggal di laut. Sedangkan autotrof dari keluarga bakteri misalnya bakteri yang berada di gunung merapi aktif memanfaatkan senyawa sulfur untuk memperoleh makanan. Untuk proses ini disebut kemosintesis.

Beralih ke trofik tingkat kedua, yakni organisme pemakan produsen. Trofik yang menempati posisi ini disebut sebagai konsumen primer atau herbivora. Kura-kura, rusa, serta berbagai macam jenis burung merupakan herbivora. Konsumen sekunder memakan herbivora. Sedangkan konsumen tersier memakan konsumen sekunder.

Masih ada banyak tingkatan konsumen lainnya, hingga nantinya rantai makanan mencapai puncak predator, dimana predator ini nanti akan memakan konsumen lainnya.

Konsumen ini bisa berupa omnivora (pemakan tumbuhan dan hewan) atau karnivora (pemakan hewan lain). Bisa dikatakan bahwa manusia seperti omnivora, sebab manusia memakan banyak jenis makanan. Banyak pilihan makanan yang biasanya Anda makan; daging, telur, susu, buah, sayuran dan lainnya.

Berlanjut ke bagian akhir rantai makanan, yakni detritivore dan dekomposer. Detritivore merupakan organisme yang berperan memakan sisa hewan dan tumbuhan yang sudah mati. Misalnya; burung bangkai memakan hewan mati.

Sedangkan contoh dekomposer adalah bakteri dan jamur, yang berperan sebagai pelengkap rantai makanan. Peran dekomposer ini mengubah limbah oragnik menjadi anorganik, yang mana akan membuat tanah lebih subur.

Dekomposer menjadi penutup, karena bertugas mengembalikan nutrisi ke dalam lautan atau tanah untuk kemudian digunakan lagi oleh autotrof. Dengan demikian, akan muncul rantai makanan baru. Begitu seterusnya.

Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan

Bahan pencemar yang tidak dapat terurai di dalam tanah memiliki potensi untuk berpindah ke organisme satu sama lainnya melalui aktivitas rantai makanan maupun jaring-jaring makanan. Seperti pada bahan pencemar DDT (diklorodifeniltnikloroetana) yang mana bahan pencemar ini dimanfaatkan sebagai insektisida oleh petani.

Sayangnya, DDT ini sulit diurai kembali, jadi residunya tetap tertinggal di dalam tanah atau tercampur dengan air. Hal ini memungkinkan residu DDT diserap oleh tumbuhan atau ganggang hijau lainnya.

Karena DDT juga diurai dalam tubuh makhluk hidup manapun, alhasil DDT akan terus berpindah ke organisme lain (bisa ke karnivor, herbivor, dan begitu seterusnya sampai pada konsumen tingkat tinggi). Setelah itu, pada setiap trofik akan mengalami peningkatan akumulasi DDT. Tentu saja akumulasi terbanyak ditemukan pada trofik tingkat paling tinggi.

Proses peningkatan akumulasi ini disebut sebagai biomagnifikasi. Parahnya lagi, akumulasi DDT dalam tubuh suatu organisme bisa mengakibatkan adanya gangguang fisiologi tubuh maupun mutasi genetik.

Ppm atau part per million digunakan untuk menyatakan satuan konsentrasi bahan pencemar. Misalnya; apabila konsentrasi DDT yang ada pada tubuh ikan berukuran besar sebanyak 4 ppm, maka ada 4 mg DDT dalam setiap 1 kg massa tubuh ikan tersebut.

Kesimpulan

Rantai makanan berperan sebagai gambaran tentang bagaimana setiap makhluk hidup memperoleh energi makanan, dan bagaimana energi dan nutrisi tersebut diperoleh dari satu makhluk ke makhluk lain. Rantai makanan itu sendiri diawali oleh tanaman hidup, lalu ditutup oleh hewan hidup. Ada beberapa spesies hewan yang memakan tumbuhan, namun ada pula yang memakan hewan lainnya.